INFLUENZA
Penyakit
satu ini sering sekali kita alamai apalagi saat pada perubahan cuaca, Influenza
atau orang umum sebut dengan flu atau salesma adalah suatu penyakit dikarnakan
diserang virus influenza tipe A, B dan C.
Virus influenza mempunyai
sifat dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 20 C dan lebih dari
30 hari pada suhu 00 C. Mati pada pemanasan 60C selama 30 menit atau 56 C
selama 3 jam dan pemanasan 80C selama 1 jam. Virus akan mati dengan deterjen,
disinfektan misalnya formalin, cairan yang mengandung iodin dan alkohol 70%.
Untuk
mencegah virus influenza adalah dengan cara menigkatkan imun/anti body kita
agar dapat melawan serangan virus influenza. Untuk menigkatkan anti body yang
harus dilakukan adalah dengan menjaga pola hidup sehat seperti makan-makanan
yang bergizi, olahraga, tidak merokok, istirahat yang cukup serta bisa juga
dengan vaksin Influenza.
Gejala flu antara lain sebagai berikut :
- Sakit tenggorokan yang diikuti oleh hidung tersumbat, berair, bersin dan batuk
- Menggigil, sakit kepala, lemas, nyeri otot, dan demam ringan
- Gangguan pada hidung terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 dan batuk (tidak selalu) muncul pada hari ke-4 atau ke-5
Pengobatan Influenza
Terapi non obat
- Penyakit flu dapat sembuh dengan sendirinya tanpa menggunakan obat. Terapi non obat yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala flu diantaranya: Peningkatan asupan cairan dengan banyak minum air, teh, sari buah. Asupan cairan dapat mengurangi rasa kering di tenggorokan, mengencerkan dahak dan membantu menurunkan demam.
- Istirahat yang cukup.
- Makan makanan bergizi yaitu makanan dengan kalori, protein tinggi yang akan menambah daya tahan tubuh. Makan buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin.
- Mandi dengan air hangat dan berkumur dengan air garam.
- Untuk bayi dan balita dapat dilakukan dengan membersihkan saluran hidung dengan hati-hati. Pada umumnya, anak dengan usia di bawah 4 tahun tidak dapat mengeluarkan sekret (ingus) sendiri, oleh karena itu membutuhkan bantuan untuk membersihkan hidung. Pada bayi, dapat dilakukan irigasi hidung dengan menggunakan tetes larutan garam isotonik.
Terapi Obat
Apabila
penyakit flu tidak membaik setelah pemberian terapi non obat, maka disarankan
melakukan terapi obat..
1.
Analgesik/antipiretik
Antipiretik
merupakan obat yang digunakan untuk menurunkan demam dan biasanya juga mempunyai efek pereda nyeri
(analgesik). Antipiretik/analgesik yang biasa digunakan dalam pengobatan flu
antara lain parasetamol, ibuprofen, dan asetosal. Obat flu umumnya sudah
mengandung antipiretik/analgesik sehingga tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi
obat antipiretik/analgesik tunggal bersamaan dengan obat flu yang telah
mengandung antipiretik/analgesik, misalnya mengkonsumsi tablet parasetamol
bersamaan dengan mengkonsumsi obat lain yang mengandung ibuprofen atau
asetosal. Oleh karena itu, perhatikan
komposisi zat berkhasiat yang terkandung dalam kedua obat tersebut.
2.
Dekongestan
Dekongestan
merupakan obat untuk mengurangi hidung tersumbat. Dekongestan bekerja dengan
cara menyempitkan pembuluh darah di daerah hidung sehingga melegakan hidung
tersumbat karena pembengkakan mukosa. Obat-obat yang termasuk ke dalam
dekongestan antara lain fenil propanol amin (PPA), fenilefrin , pseudoefedrin,
dan efedrin.
Hati-hati
penggunaan dekongestan pada pasien hipertensi, hipertiroid, penyakit jantung
koroner, penyakit iskemia jantung, glaukoma, pembesaran kelenjar prostat,
diabetes. Penggunaan pada kondisi tersebut hanya dilakukan atas saran dokter.
Sebelum menggunakan obat ini disarankan untuk membaca aturan pemakaian pada
kemasan obat terlebih dahulu.
3.
Antihistamin
Antihistamin
merupakan obat yang digunakan untuk mengobati batuk atau pilek akibat alergi.
Obat ini efektif untuk pilek yang disebabkan oleh alergi, namun hanya memiliki
sedikit manfaat untuk mengatasi hidung tersumbat. Oleh karena itu, pada
beberapa produk antihistamin dikombinasikan dengan dekongestan. Beberapa
antihistamin yang dapat diperoleh tanpa resep dokter antara lain klorfeniramin
maleat/klorfenon (CTM), prometazin, tripolidin, dan difenhidramin. Obat flu
yang mengandung antihistamin dapat menyebabkan mengantuk, oleh karena itu,
setelah menggunakan obat flu jangan menjalankan mesin atau mengendarai
kendaraan bermotor
4.
Antitusif
Antitusif
merupakan obat batuk yang bekerja dengan menekan pusat batuk dan menaikkan
ambang rangsang batuk. Zat berkhasiat yang termasuk ke dalam antitusif
diantaranya adalah dekstrometorfan HBr, noskapin, dan difenhidramin HCl.
5.
Ekspektoran
Ekspektoran
juga merupakan obat untuk mengatasi
batuk dengan meningkatkan sekresi cairan saluran napas, sehingga mengencerkan
dan mempermudah pengeluaran sekret (dahak). Cara menggunakan obat yang tepat
adalah di samping menggunakan ekspektoran, minum air dalam jumlah banyak untuk
membantu mengencerkan dahak dari saluran napas. Zat berkhasiat yang termasuk ke
dalam ekspektoran diantaranya gliseril guaiakolat, amonium klorida, bromheksin,
succus liquiritiae.
No comments:
Post a Comment