IMUNISASI
Imunisasi
merupakan upaya pencegahan yang telah berhasil menurunkan morbiditas (angka
kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) penyakit infeksi pada bayi dan anak.
(Hidayat, 2005). Tujuan imunisasi untuk mencegah terjadinya
penyakit tertentu pada seeorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada
sekelompok masyarakat atau populasi atau bahkan menghilngkan penyakit tertentu
dari dunia seperti pada imunisasi cacarvariola. Keadaan yang terakhir lebih
mungkin terjadi pada jenis penyakit yang hanyadapat ditularkan melalui manusia,
seperti misalnya penyakit difteria.
Di
Indonesia terdapat jenis-jenis imunisasi yang di wajibkan oleh pemeritah dan
WHO : BCG, Hepatitis B , DPT, Polio, dan Campak.
1. Imunisasi BCG adalah
imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit
tuberculosis (TBC), yaitu penyakit paru-paru yang sangat menular yang dilakukan
sekali pada bayi sekali pada bayi usia 0-11 bulan .
2. Imunisasi hepatis B,
adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap
penyakit hepatitis B yaitu penyakit yang dapat merusak hati, yang diberikan 3
kali pada bayi usia 1-11 bulan, dengan interval minimal 4 minggu cakupan
imunisasi lengkap pada anak, yang merupakan gabungan dari tiap jenis imunisasi
yang didapatkan oleh seorang anak. Sejak tahun 2004 hepatitis-B disatukan
dengan pemberian DPT menjadi DPT-HB. (Proverati 2010).
3. Imunisasi DPT yaitu
merupakan imunisasi dengan memberikan vaksin mengandung racun kuman yang telah
dihilangkan racunnya akan tetapi masih dapat merangsang pembentukan zat anti (toxoid)
untuk mencegah terjadinya penyakit difteri, pertusis, dan tetanus, yang
diberikan 3 kali pada bayi usia 2-11 bulan dengan interval minimal 4 minggu.
4. Imunisasi polio adalah
imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit
poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada kaki, yang diberikan 4
kali pada bayi 0-11 bulan dengan interval minimal 4 minggu .
5. Imunisasi campak adalah
imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan kekebalan aktif terhadap
penyakit campak karena penyakit ini sangat menular, yang diberikan 1 kali pada
bayi usia 9-11 bulan .
Dari
5 imunisasi di atas ada juga imunisai lain yang tidak di wajibkan seperti :
Tifus untuk mencegah terjangkit virus salmonela di berikan untuk anak di atas 2
tahun, Influenza untuk mencega terjangkit influenza, varisela untuk mencegah
penyakit cacar, hepatitis A untuk mencega penyakit virus hepatitis A di
anjurkan anak di atas 2 tahun, HPV adalah imunisasi untuk mencegah kanker
serviks di gunakan untuk perempuan .
Berikut ini Imunisasi di bedakan
menurut Umur
Ø Lahir < 1 tahun
BCG, polio, hepatitis B,
DPT, campak, HiB, pneumokokus, rotavirus .
Ø 1 - 4 tahun
DPT, polio, MMR, tifoid,
hepatitis A, varisela, influenza, HiB, pneumokokus .
Ø 5 - 12 tahun
DPT, polio, campak, MMR,
tifoid, Hepatitis A, varisela, influenza, pneumokokus .
Ø 12 - 18 tahun
TT, hepatitis B, (MM)R,
tifoid, hepatitis A, varisela, influenza, pneumokokus, HPV
Ø Lansia
Influenza,
pneumokokus
Efek Samping Imunisai
Efek
samping dari imunisasi tergolong ringan seperti bengkak pada suntikan, demam,
mual, pusing, dan nyeri. Untuk efek samping yang tergolong besar, seperti
kejang, jarang sekali terjadi.
No comments:
Post a Comment